Minggu, 16 Desember 2012

Cerpen


     Boneka Kayu

                Sore itu aku berjalan-jalan ke mall bersama adikku. Pada saat jalan-jalan, aku dan adikku melihat boneka lucu yang terpajang di etalase sebuah toko mainan. Karena kami tertarik, maka kami mencoba memasuki toko itu dan mulai melihat-lihat boneka itu. Ternyata boneka itu terbuat dari kayu. Rambutnya panjang dan matanya sipit, mirip boneka Okiku dari Jepang. Karena harganya tidak begitu mahal. Akhirnya boneka itu kami beli.
                Sesampainya di rumah, boneka tersebut kami taruh di atas meja rias yang terletak ditengah antara tempat tidurku dan tempat tidur adikku. Boneka itu kami beri nama Okiku karena mirip dengan boneka Okiku. Karena kesibukan kerja, aku jadi terpaksa sering tidak pulang ke rumah apalagi tidur di kamar bersama adikku. Terpaksa adikku sering tidur sendiri.
                Suatu malam adikku terbangun karena perasaannya tidak enak. Saat itu karena banyak tugas, aku tidak pulang ke rumah, aku tidur di mes kantor. Adikku mencoba membuka matanya tapi berat sekali. Ketika dia berhasil membuka matanya, dia melihat hal yang aneh di atas tempat tidurku. Dia melihat Okiku sedang menari di atas tempat tidurku. Tiba-tiba Okiku menghentikan tariannya setelah adikku memperhatikannya. Kemudian Okiku menatap adikku dengan tatapan yang sangat tajam, kemudian Okiku tertawa ngikik, tampak gigi-giginya yang runcing-runcing dan berwarna merah tidak rata seperti habis minum darah. Adikku ingin berteriak tapi susah sekali.
                Esoknya  adikku baru memberanikan diri bercerita ke aku dan keluargaku. Karena sama-sama merasa ada yang aneh, akhirnya boneka itu kami buang di sungai. Adikku mulai merasa tenang dan tidak takut lagi karena setelah boneka itu dibuang tidak ada yang mengganggunya lagi.
                Malam ini pukul 22.00 aku mulai tertidur dengan pulas karena kecapekan. Di dalam tidurku aku bermimpi boneka Okiku mendatangiku dan menangis ingin kembali kepada kami. Namun, aku tidak begitu menghiraukan. Aku lebih menyayagi adikku, aku ingin adikku bisa tidur nyenyak saat aku tidak bersamanya. Akhirnya boneka Okiku tiba-tiba lenyap.
                Esok paginya aku bangun kesiangan. Setelah melihat jam sudah menunjukkan pada pukul 07.15. Aku buru-buru bergegas mandi, karena jam 08.00 aku harus sudah sampai di kantor. Selesai mandi aku menuju meja rias untuk  berdandan. Betapa terkejutnya aku, boneka Okiku yang kemarin sudah aku buang ke sungai kini berada di atas meja riasku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar