Kehilangan
Dua
tahun yang lalu aku mempunyai seseorang yang sangat aku sayang, yang bisa
disebut sebagai pacar, Adi namanya. Seseorang yang sangat berharga bagiku. Dia
selalu ada di setiap hariku. Dia memberi warna di hidupku. Hanya dia yang bisa mengerti
aku.
Suatu
saat dia terkena sebuah penyakit, penyakit yang sangat parah. Dia terkena
kanker otak, penyakit yang sulit untuk di sembuhkan. Kemungkinan untuk sembuh
sangat kecil sekali. Aku tak tahu kenapa hal itu bisa terjadi padanya, pada
orang yang aku sayang. Dia di rawat di salah satu rumah sakit ternama di kota
ini. Setiap hari setelah pulang sekolah aku selalu menyempatkan waktu untuk
menjenguknya.
Semakin
lama kondisi Adi semakin parah. Aku tak tega melihatnya seperti ini, dia sangat
menderita. Aku selalu meberi semangat agar dia bisa melawan penyakitnya. Tapi
semua itu sia-sia, beberapa bulan setelah dia di rawat di rumah sakit, Adi
menghembuskan nafas terakhirnya. Aku sangat terpukul, aku tak tau apa yang
harus aku lakukan, aku kehilangan seseorang yang sangat berarti bagiku.
Sebuah
kejadian yang sangat menyakitkan, dimana aku harus kehilangan seseorang yang
aku sayang. Mengapa kita di pertemukan jika akhirnya kita akan berpisah? Itulah
pertanyaan yang memenuhi otakku, yang berkecamuk di fikiranku. Aku menganggap
Tuhan tidak adil, kenapa Tuhan harus mengambil orang aku sayang? Mengapa Tuhan
tega melihat aku seperti ini?
Setiap
hari aku hanya diam termenung mengingat masa laluku dengan Adi yang mungkin
sudah tenang di sana. Setiap hari pula hanya air mata yang menetes di pipiku. Seseorang telah menyadrakanku, bahwa tak ada
gunanya aku menangisi Adi, aku hanya perlu mendoakannya agar dia tenang disana.
Kini akan ku kenang kenangan itu, akan ku buka dengan lembaran baru. Hatiku
masih tetap untuk Adi, apakah mungkin hati ini bisa berpindah ke lain hati?
Walaupun Adi sudah tiada, tapi dia akan selalu ada di hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar